Hipotesis.
Pengertian Hipotesis Dalam Penelitian. Hipotesa
berasal dari penggalan kata hypo yang artinya di bawah dan thesa yang artinya
kebenaran, jadi hipotesa yang kemudian cara menulisnya disesuaikan dengan ejaan
Bahasa Indonesia menjadi hipotesa dan berkembangan menjadi Hipotesa.
Pengertian Hipotesa menurut Sutrisno Hadi adalah
tentang pemecahan masalah. Sering kali peneliti tidak dapat memecahkan
permasalahannya hanya dengan sekali jalan. Permasalahan itu akan diselesaikan
segi demi segi dengan cara mengajukan pertanyaan-pertanyaan untuk tiap-tiap
segi, dan mencari jawaban melalui penelitian yang dilakukan.
Cara Merumuskan Hipotesis.
1. Penentuan Masalah.
Dasar penalaran ilmiah ialah kekayaan pengetahuan
ilmiah yang biasanya timbul karena sesuatu keadaan atau peristiwa yang terlihat
tidak atau tidak dapat diterangkan berdasarkan hukum atau teori atau
dalil-dalil ilmu yang sudah diketahui.[3] Dasar penalaran pun sebaiknya
dikerjakan dengan sadar dengan perumusan yang tepat.[3] Dalam proses penalaran
ilmiah tersebut, penentuan masalah mendapat bentuk perumusan masalah.
2. Hipotesis Pendahuluan atau Hipotesis
Preliminer (preliminary hypothesis).
Dugaan atau anggapan sementara yang menjadi pangkal
bertolak dari semua kegiatan. Ini digunakan juga dalam penalaran ilmiah. Tanpa
hipotesa preliminer, pengamatan tidak akan terarah.Fakta yang terkumpul mungkin
tidak akan dapat digunakan untuk menyimpulkan suatu konklusi, karena tidak
relevan dengan masalah yang dihadapi.
Karena tidak dirumuskan secara eksplisit, dalam
penelitian, hipotesis priliminer dianggap bukan hipotesis keseluruhan
penelitian, namun merupakan sebuah hipotesis yang hanya digunakan untuk melakukan
uji coba sebelum penelitian sebenarnya dilaksanakan.[
3. Pengumpulan Fakta.
Dalam penalaran ilmiah, di antara jumlah fakta yang
besarnya tak terbatas itu hanya dipilih fakta-fakta yang relevan dengan
hipotesa preliminer yang perumusannya didasarkan pada ketelitian dan ketepatan
memilih fakta.
4. Formulasi Hipotesa.
Pembentukan hipotesa dapat melalui ilham atau
intuisi, dimana logika tidak dapat berkata apa-apa tentang hal ini. Hipotesa
diciptakan saat terdapat hubungan tertentu di antara sejumlah fakta.
5. Pengujian Hipotesa
Artinya, mencocokkan hipotesa dengan keadaan yang
dapat diamati dalam istilah ilmiah hal ini disebut verifikasi(pembenaran).
Apabila hipotesa terbukti cocok dengan fakta maka disebut konfirmasi.
Falsifikasi(penyalahan) terjadi jika usaha menemukan fakta dalam pengujian
hipotesa tidak sesuai dengan hipotesa.
Bilamana usaha itu tidak berhasil, maka hipotesa tidak
terbantah oleh fakta yang dinamakan koroborasi (corroboration). Hipotesa yang
sering mendapat konfirmasi atau koroborasi dapat disebut teori.
6. Aplikasi/Penerapan.
Apabila hipotesa itu benar dan dapat diadakan menjadi
ramalan (dalam istilah ilmiah disebut prediksi), dan ramalan itu harus terbukti
cocok dengan fakta. Kemudian harus dapat diverifikasikan/koroborasikan dengan
fakta.
Ciri-ciri Hipotesis yang Baik
- Dinyatakan
dalam Kalimat yang Tegas
- Dapat
diuji secara ilmiah.
- Dasar
dalam merumuskan hipotesis kuat.
Kegunaan Hipotesis
Hipotesis merupakan elemen penting dalam penelitian ilmiah, khususnya penelitian kuantitatif.
Terdapat tiga alasan utama yang mendukung pandangan ini, di
antaranya:
- Hipotesis
dapat dikatakan sebagai piranti kerja teori. Hipotesis ini dapat dilihat
dari teori yang digunakan untuk
menjelaskan permasalahan yang akan diteliti. Misalnya, sebab dan akibat
dari konflik dapat dijelaskan melalui
teori mengenai konflik.
- Hipotesis
dapat diuji dan ditunjukkan kemungkinan benar atau tidak benar atau di klalsifikasi.
- Hipotesis
adalah alat yang besar dayanya untuk
memajukan pengetahuankarena
membuat ilmuwan dapat keluar dari
dirinya sendiri. Artinya, hipotesis disusun dan diuji untuk menunjukkan
benar atau salahnya dengan cara terbebas dari nilai dan pendapat peneliti
yang menyusun dan mengujinya.
Macam - Macam Hipotesa
Jenis Hipotesa penelitian pendidikan dapat di
golongkan menjadi dua yaitu :
a. Hipotesa Kerja, atau disebut juga dengan
Hipotesa alternatif (Ha). Hipotesa kerja menyatakan adanya hubungan antara
variabel X dan Y, atau adanya perbedaan antara dua kelompok.
b. Hipotesa Nol (Null hypotheses) Ho. Hipotesa
nol sering juga disebut Hipotesa statistik,karena biasanya dipakai dalam
penelitian yang bersifat statistik, yaitu diuji dengan perhitungan statistik.
Bertolak pada pemikiran diatas dapat penulis kemukakan bahwa dalam penelitian
ini penulis mengajukan hipotesis kerja dan hipotesis nihil (nol).
c. Hipotesis Kerja (H1) Pembelajaran
Matematika dengan Penerapan Model Sinektiks lebih efektif dibandingkan dengan
pembelajaran matematika tanpa Penerapan Model Sinektiks Terhadap Proses Belajar
Bidang Studi Matematika Sub Pokok Bahasan Persamaan Linear .
d. Hipotesis Nihil (H0) Pembelajaran
Matematika dengan Penerapan Model Sinektiks tidak efektif dibandingkan dengan
pembelajaran matematika tanpa Penerapan Model Sinektiks Terhadap Proses Belajar
Bidang Studi Matematika Sub Pokok Bahasan Persamaan Linear .