Bullying di SMA 70 akan Dibawa Komnas PA ke Mendikbud dan Polda Metro
Jakarta - Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas
PA) menerima pengaduan 15 orang tua siswa SMA 70 Jakarta yang
anak-anaknya menerima kekerasan dari seniornya di sekolah. Komnas PA
akan membawa laporan itu ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
(Kemendikbud) dan ke Polda Metro Jaya.
“Akan ditindaklanjuti ke Mendikbud dan Polda agar memutus rantai
kekerasan yang sudah terjadi selama puluhan tahun,” ujar Ketua Komnas
PA Arist Merdeka Sirait dalam jumpa pers di kantornya, Jalan TB
Simatupang, Jakarta Timur, Kamis (27/10/2011).
Kekerasan atau bullying yang dilakukan siswa senior kepada siswa
junior ini di SMU 70 ini, imbuh Arist, didiamkan dan dibiarkan pihak
sekolah. Bahkan seolah-olah pihak sekolah mendukung kekerasan ini.
“Laporan ini dilakukan dengan harapan untuk memutus mata rantai
kekerasan dan senioritas di SMU 70. Karena guru dan Kepsek hanya
membiarkan kekerasan ini terus berlanjut. Jadi apabila SMU 70 sering
terlibat tawuran sudah tak mengherankan lagi. Karena di dalam sekolah
saja kerap terjadi kekerasan. Yang bahkan didiamkan dan dibiarkan oleh
pihak sekolah,” papar Arist.
Akibat kekerasan di sekolah ini, Arist mendapatkan informasi dari
salah satu orang tua siswa yang anaknya sampai dirawat di rumah sakit.
Senada dengan Arist, mantan Ketua Komnas PA Seto Mulyadi menilai
pemerintah kurang serius menangani masalah bullying di sekolah. “Saya
mendesak pemerintah segera menangani kasus ini,” tuturnya.
Sedangkan anggota Komisi E DPR DKI Jakarta Wanda Hamidah mengusulkan
Komite Sekolah harus kuat agar tidak terjadi bullying di sekolah.
“Mungkin saya memberi usul agar di SMU 70 ada 10 orang tua yang menjaga
sekolah tiap hari secara bergantian,” tutur politisi PAN ini.
pendapat :
menurut pendapat saya, bullying sangat harus dilarang keras, apalagi bullying terhadap siswa di sekolah. bullying bukan hanya dalam kekerasa fisik saja, tapi bullying juga dapat berupa kekerasan psikologis. jadi sebaiknya sebaiknya sebagai orang tua harus bisa mengawasi sang anak agar tidak menjadi korban apalagi pelaku dari bulyying tersebut.
sumber : http://www.detik.com/
0 komentar:
Posting Komentar