Infolinks In Text Ads

Diberdayakan oleh Blogger.

Blogger templates


RSS

Proposal Penulisan Ilmiah



PROPOSAL SISTEM INFORMASI RENTAL MOBIL ONLINE


BAB 1 Pendahuluan

A.Latar belakang


Dalam era globalisasi dan teknologi dewasa ini, penggunaan komputer sebagai salah satu alat teknologi informasi sangat dibutuhkan keberadaannya hampir disetiap aspek kehidupan. Penggunaan perangkat komputer sebagai perangkat pendukung manajemen dan pengolahan data adalah sangat tepat dengan mempertimbangkan kuantitas dan kualitas data, dengan demikian penggunaan perangkat komputer dalam setiap informasi sangat mendukung sistem pengambilan keputusan. Dalam aktivitasnya membuat Sistem Informasi Rental Mobil Online, belum menerapkan sistem komputerisasi secara optimal. Biasanya jika seseorang ingin melihat-lihat mobil sebelum menyewa, maka harus datang langsung ke tempat rental mobil, namun dengan adanya sistem informasi melalui internet, pihak customer dapat memilih mobil yang sesuai dengan apa yang diinginkannya. Atas dasar itulah perlu adanya sistem informasi rental mobil yang mendukung.


Perkembangan teknologi informasi telah bergerak dengan cepat. Hal ini menimbulkan perubahan, dimana pelanggan tidak lagi puas berinteraksi hanya secara fisik, namun pelanggan menginginkan suatu nilai lebih yang bisa diperoleh dari perusahaan, maka Rental Mobil Online perlu untuk dibuat. Sehingga customer tidak perlu repot-repot datang ke tempat rental mobil hanya untuk melihat jenis-jenis mobil yang disewakan. Sisten informasi rental mobil online dapat dilaksanakan di komputer rumah, kantor, warnet, dan dimanapun asalkan ada media yang terhubung dengan internet.


B.Rumusan Masalah


Rumusan permasalahan yang muncul berkaitan dengan Sistem Informasi Rental Mobil Online, antara lain:


- Apakah fumgsi dari Sistem Informasi Rental Mobil Online?


- Dimana Kita dapat mengetahui informasi tersebut?


- Pengembangan website yang berisi informasi dan proses penyewaan online



C.Batasan Masalah


Batasan masalah dalam pembuatan Sistem Informasi Rental Mobil Online antara lain:


- Implementasi yang dapat mendukung proses Sistem Informasi Rental Mobil Online, seperti:


o Mendesain web dengan Macromedia Dreamweaver Dirancang dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP, database MySQL, dilengkapi dengan fasilitas pendukung dari Database Designer dan Macromedia (berupa Adobe Photoshop dan Adobe Dreamweaver


o Website yang dibuat berisi informasi dan proses penyewaan online



D.Tujuan


- Pembuatan sistem informasi rental mobil online diutamakan untuk menghemat waktu, biaya, dan tenaga dalam pemesanan mobil yang akan disewa..


- Menerapkan teknologi berbasis website dalam mengelola informasi.



E.Manfaat


Dengan adanya sistem informasi rental mobil online, maka akan menunjang dalam memperkenalkan perusahaan ke masyarakat luas, sehingga dapat meningkatkan pandapatan yang akan diterima. Selain itu menghemat biaya, tenaga dan waktu bagi perusahaan dan customer.


Program aplikasi yang dibuat juga dapat dijadikan bahan untuk penelitian lebih lanjut di bidang yang berkaitan. Dengan penyesuaian tertentu, metode yang digunakan mungkin dapat juga dimanfaatkan untuk sistem pemodelan secara umum yang tidak hanya terbatas pada sistem pemodelan akses sistem informasi pemesanan sewa mobil.



F.Teori
Landasan teoritis : setiap teori mempunyai asumsi yang berkaitan dengan kondisi nyata dimasyarakat.
Landasan empiris : merekonstruksi hasil penelitian orang lain yang kemudian digunakan sebagai landasan dengan melengkapi banguna ilmiah yang telah ada sebelumnya.
Kerangka pikir merupaka ide (gagasan) yang bersumber dari peneliti itu sendiri dan melihat hubungan-hubungan setelah membaca referensi, kemudian memilih pendekatan-pendekatan apa yang digunakan



F.1.Jenis-jenis penelitian



F.1.A.Penelitian menurut tujuan:


Penelitian murni merupakan penelitian yang dilakukan atau diarahkan sekedar untuk memahami masalah organisasi secara mendalam dan hasil penelitian tersebut untuk pengembangan ilmu administrsi atau manajemen.
Penelitian terapan mereupakan penelitian yang diarahkan untuk mendapakan informasi yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah.


F.1.B.Penelitian menurut metode:
Penelitian survey adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetap[I data yang dipelajari adalah data dari sample yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi, dan hubungan-hubungan antar variable. Contoh: penelitian untuk mengungkapkan kecenderungan masyarakat dalam memilih pemimpin nasional dan daerah, kualitas SDM masyarakat Indonesia.
Penelitian Ex post facto adalah suatu penelitian yang dilakukan untuk meneliyi peristiwa yang telah terjadi dan kemudian merunut kebelakang untuk mengetahui factor-faktor yang dapat menyebabkan timbulnya kejadian tersebut. Contoh: penelitian untuk mengungkapakn sebab-sebab terjadinya kebakaran gedung di suatu lembaga pemerintah, penelitian untuk mengungkapakan sebab-sebab terjadinya kerusuhan di suatu daerah.
Penelitian eksperimen adalah suatu penelitian yang berusaha mencari pengaruh variable tertentu terhadap variable yang lain dalam kondisi yang terkontrol secara ketat. Tredapat empat bentuk metode eksperimen yaitu pre experimental, true experimental, factorial, dan quai experimental. Contoh: penelitian penerapan metode kerja baru terhadap produktifitas kerja, penelitian pengaruh mobil berpenumpang tiga terhadap kemacetan lalu lintas.
Penelitian naturalistic sering juga disebut metode kualitatif yaitu metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek alamiah. Contoh: penelitian untuk mengungkapakn makna upacara ritual dari kelompok masyarakat tertentu, penelitian untuk menemukan factor-faktor yang menyebabkan terjadinya korupsi.
Policy research (penelitian kebijaksanaan) adalah suatu proses penelitian yang dilakukaan pada, atau analisis terhadap masalah-masalah social yang mendasar, sehingga temuannya dapat direkomendasikan kepada pembuat keputusan untuk bertindak dalam menyelesaikan masalah. Contoh: penelitian untuk membuat undang-undang atau peraturan tertentu, penelitian untuk pengembangan struktur organisasi.
Action research aadalah penelitian yang bertujuan untu mengembangkan metode kerja yang paling efisien, sehingga biaya produksi dapat ditekan dan produktivitas lembaga dapat meningkat. Contoh: penelitian untuk memperbaiki prosedur dan metode kerja dalam pelayanan masyarakat, penelitian mencari metode mengajar yang baik.
Penelitian evaluasi adalah penelitian yang berfungsi untuk menjelaska fenomena suatu kejadian, kegiatan dan product. Contoh: penelitian proses pelaksanaan suatu peraturan atau kebijakan, penelitian keluarga berencana.
Penelitian sejarah adalah penelitian yang berkenaan dengan analisis yang logis terhadap kejadian-kejadian yang berlangsung di masa lalu.
Contih: penelitian untuk mengetahui kapan berdirinya kota tertentu yang dapat digunakan untuk menentukan hari ulang tahun, penelitian untuk mengetahui perkembangan peradaban kelompok masyarakat tertentu.


F.2.Penelitian menurut tingkat explanasinya
Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variable mandiri, baik satu variable atau lebih (independent) tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkan antara varibel yang satu dengan yang lain. Contoh: penelitian yang berusaha menjawab bagaimanakah profil presiden Indonesia, bagaimanakah etos kerja dan prestasi kerja para karyawan di departemen x.
Penelitian komparatif adalah suatu penelitian yang bersifat membandingkan. Contoh: adakah perbedaan profil presiden Indonesia dari waktu ke waktu, adakah perbedaan kemampuan kerja antara lulusan SMK dengan SMU.


Penelitian asosiatif adalah penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan dua variable atau lebih.


Contoh: adakah hubungan antara datangnya kupu-kupu dengan tamu, adakah pengaruh insentif terhadap prestasi kerja pegawai.


F.3.Penelitian menurut jenis data dan analisis


Penelitian kualitatif adalah peneltian yang menggunakan data kualitatif (data yang berbentuk data, kalimat, skema, dan gambar)


Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang menggunakan data kuantitatif (data yang berbentuk angka atau data yang diangkakan


Penelitian kualitatif dan kuantitatif


F.4.Macam-macam data penelitian
Data kualitatif adalah data yang dinyatakan dalam bentuk kata, kalimat sketsa dan gambar.
Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka atau data yang diangkakan.
Data diskrit (data nominal) adalah data yang hanya dapat digolong-golongkan secara trepisah, secara diskrit atau kategori.
Data kontinum adalah data yang bervariasi menurut tingkatan dan diperoleh dari hasil pengukuran.
Ordinal adalah data yang berbentuk rangking atau peringkat.
Interval adalah data yang jaraknya sama tetapi tidam mempunyai nilai 0 (nol) mutlak.
Rasio adalah data yang jaraknya sama.
Variable adalah atribut seseorang atau objek yang mempunyai variasi antara satu orang dengan yang lain atau satu objek dengan objek yang lain.



F.5.Macam-macam istilah dalam penelitian


Variable independent adalah variable yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variable terikat (dependen).


Variabel dependen adalah variable yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variable bebas.


Variable moderator adalah variable yang mempengaruhi (memperkuat atau memperlemah) hubungan antara variable dependen dan variable independent.


Variable intervening adalah variable yang secara teoritis mempengaruhi hub. Antara variable dependen dan variable independent menjadi hub. Yang tidak langsung dan tidak dapat diamati dan diukur.


Variable control adalak variable yang dikendalikan atau dibuat konstan sehingga pengaruh variable independent terhadap dependen tidak dipengaruhi oleh factor luar yang tidak diteliti.


Paradigma penelitian adalah pola pikir yang menunjukkan hubungan antara variable yang akan diteliti yang sekaligus mencerminkan jenis dan jumlah rumusan masalah yang perlu dijawab dalam penelitian, teori yang digunakan untuk merumuskan hipotesis, jenis dan jumlah hipotesis, dan teknik analisis statistic yang akan digunakan.


F.5.1.Bentuk-bentuk paradigma atau model penelitian kuantitatif :


Paradigma sederhana adalah paradigma penelitian yang terdiri dari satu variabel independent dan satu variable dependen


Teknik sampling adalah teknik pengambilan sample untuk menentukan sample yang akan digunakan dalam penelitian


F.5.1.A.Teknik sampling terdiri dari :


Probability sampling adalah teknik pengambilan sample dengan memberikan peluang yang sama bagi setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sample, yang terdiri dari :


Simple random sampling adalah pengambilan sample dari populasi yang dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata dalam populasi tersebut.


Proportionate stratified random sampling adalah pengambilan sample dari populasi yang dilakukan secara acak dengan memperhatikan strata secara proporsi dalam populasi tersebut.


Disproporsi stratified random sampling adalah pengambilan sample dari populasi yang dilakukan secara acak apabila dalam populasi berstrata tersebut kurang proporsional.


Cluster sampling adalah teknik pengambilan sample dari populasi yang dilakukan secara acak apabila dalam populasi tersebut terdiri dari populasi yang sangat luas.


Nonprobability sampling adalah teknik pengambilan sample yang tidak memberi peluang yang sama bagi setiap unsur dari populasi untuk dipilih menjadi sample, yang terdiri dari :


Sampling sistematis adalah teknik pengambilan sample berdasarkan urutan dari anggota popuasi yang telah diberi nimor urut.


Sampling kuota adalah teknik pengambilan sample dari populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah (kuota) yang diinginkan.


Sampling incidental adalah tekhnik penentuan sample berdasarkan kebetulan yaitu siapa saja yang secara incidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sample, apabila orang yang kebetulan ditemui cocok sebagai sumber data


Sampling purporsive adalah tekhnik penentuan sample dengan pertimbangan tertentu


Sample jenuh adalah tekhnik penentuan sample apabila semua anggota populasi digunakan sebagai sample.


Snowball sampling adalah tekhnik penentuan sample yang mula-mula jumlahnya kecil kemudian membesar





BAB 2 METODOLOGI


Metode penelitian yang dipilih berhubungan erat dengan prosedur, alat, serta desain penelitian yang digunakan. Desain penelitian harus cocok dengan metode penelitian yang dipilih. Prosedur serta alat yang digunakan dalam penelitian harus cocok pula dengan metode penelitian yang digunakan. Saat ini, Kemantapan ataupun ketajaman, keakuratan metodologi penelitian sudah “terlihat kecendrungan mulai diabaikan“. Hal ini terlihat jelas, bahwa setelah term of reference (TOR) disetujui (ok) baru dicari pembenar terutama pembenaran metodologi, diantaranya proporsi sampling, pemilihan daerah studi dan sebagainya. Padahal sebelum penelitian dilaksanakan seorang peneliti perlu menjawab sekurang-kurangnya 3 (tiga) pertanyaan pokok (NAZIR, Mohammad: 1985 : 51) yaitu:


1. Urutan kerja apakah yang harus dilakukan dalam melaksanakan penelitian


2. Alat-alat apa yang digunakan dalam mengukur ataupun dalam mengumpulkan dan analisa data ?


3. Bagaimana melaksanakan penelitian tersebut?



Prosedur memberikan kepada peneliti urutan-urutan pekerjaan yang terus dilakukan dalam suatu penelitian. Hal ini sangat membantu peneliti untuk mengontrol kegiatan atau tahap-tahap kegiatan (a); mempermudah mengetahui kemajuan (proses) penelitian (b) dan (c); mempermudah pula peneliti dalam meng-hadapi ataupun memberikan penjelasan pada saat dilaksanakan pemeriksaan. Teknik penelitian mengatakan alat-alat pengukur apa yang diperlukan dalam melaksanakan suatu penelitian. Jika suatu penelitian dikerjakan dengan mengguna-kan questioner (daftar pertanyaan) sebagai alat dalam mengumpulkan data, maka yang dibicarakan disini adalah teknik pengumpulan data. Sedangkan metodologi penelitian memandu si peneliti tentang urut-urutan bagaimana penelitian dilakukan.


Jika seorang berbicara tentang cara seorang peneliti melakukan percobaan lapangan, dimana dalam menentukan plot-dilapangan, ia pertama-tama membagi daerah dalam 4 (empat) buah blok. Kemudian blok-blok tersebut dibagi 4 (empat) keperluan perlakuan yang akan dia kerjakan dan seterusnya, maka yang dibicarakan disini adalah posedur penelitian. Jika kita membicarakan bagaimana secara berurut suatu penelitian dilakukan yaitu dengan alat apa dan prosedur bagaimana suatu penelitian dilakukan, maka yang dibicarakan adalah metode penelitian.




A. Metode Kuantitatif

Metode ini sangat cocok untuk digunakan pada penelitian dimana data yang dapat diidentifikasi dengan mudah.


Beberapa hal lain dari metode kuantitatif diantaranya :


1. Peranan identifikasi dan spesifikasi variabel sangat penting;


2. Penelitian ini berdasarkan pada absraksi variabel dari konteksnya


3. Sangat menekankan pentingnya reliability dan replicability data;


4. Kurang memperhatikan validity;


5. Sangat erat hubungannya dengan metode penelitian Survey, Sensus dan sebagainya;


6. Kondisi data hanya menunjukkan keadaan atau situasi pada suatu waktu priode tertentu atau beberapa waktu (longitudinal);


7. Cenderung menggunakan pendekatan diduktif (umum ke khusus);


8. Sangat cocok untuk pertanyaan yang diawali, apa, dimana, siapa dan kapan dan tidak cocok untuk pertanyaan mengapa dan bagaimana;


9. Hasil analisis jika dikumpulkan dalam survey, sensus, secara statistik dapat digeneralisasi.






B. Metode Kualitatif


Metode ini sangat cocok digunakan untuk menjawab pertanyaan apa, dimana dan kenapa atau bagaimana.


Beberapa hal lain dari metode kualitatif diantaranya:


1. Data tidak dapat diidentifikasi dengan mudah;


2. Data tidak dapat di kuantifikasikan;


3. Menekankan pentingnya validity, kurang memperhatikan reliability;


4. Erat kaitannya dengan studi kasus


5. Hipotesa interpretasi data digunakan untuk membantu proses sebab akibat.


6. Pendekatan yang dipakai bersifat induktif (dari yang khusus ke umum )


7. Hasil penelitian secara ilmiah dapat digenderalisasi (tidak dapat di gendralisasikan) dengan repliability penemuan dari beberapa studi.


8. Analisa data deskriftif untuk melihat proses dan secara langsung.


9. Pengumpulan data dapat dilakukan dengan beberapa metode seperti partisipasi observasi, wawancara berstruktur dan tidak berstruktur serta focus group.








BAB 3 Hasil dan Pembahasan


Sistem Informasi Rental Mobile Online ini merupakan proses rental (penyewaan) serta akses informasi mobil yang dilakukan secara online yang dapat dilakukan pada media komputer/laptop yang terhubung dengan internet.






BAB 4 Kesimpulan dan Saran


A,Kesimpulan


Sistem Informasi Rental Mobile Online untuk penyewaan (rental) mobil serta akses informasi secara online menggunakan media computer/laptop sehingga proses rental mobil seperti jenis mobil apa saja yang tersedia, syarat penyewaan dilengkapi dengan form yang khusus digunakan untuk mengisi data diri calon penyewa mobil dapat diakses dimana saja dan kapan saja sehingga lebih efisien.



B.Saran


Sistem mobile commerce pada proses rental mobilini merupakan sistem yang belum sempurna, terdapat kekurangan dan kelemahan sehingga butuh penyempurnaan guna kelengkapan fungsi-fungsi pada sistem seperti fungsi yang mengelola komponen penyewaan mobil berupa daftar mobil yang sudah positif disewa, dan tanggapan biaya sewa yang sudah dibayar dimuka maupun pelunasan biaya sewa karena masih dilakukan secara manual.






Daftar pustaka


http://www.adobe.com/support/documentation/en/dreamweaver/dw8/releasenotes.html, 2011.


http://www.w3school.com, 2011


Sidik, betha, Ir. Pohan, Husni I, Ir.,M.eng., ”Pemrograman Web dengan HTML”, Informatika, Bandung, 2010.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Resensi dan Biografi novel "The Stardust Catcher"

Judul : The Stardust Catcher 
Penulis : Suarcani 
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama 
Tebal Buku : 184 Halaman 
ISBN : 9786020326443 
Rating : 3 dari 5 





Blurb:

“Apa harapanmu tahun ini?”

Joe: Punya alternatif lain untuk berbahagia selain dengan mencari pasangan.

Mela: Mendapat tambahan umur setidaknya empat tahun lagi, yah.... biar bisa main remi lebih lama lagi sih.

Bermula dari secarik kertas dalam jaket di commuter line, Joe dan Mela bercengkerama lewat ask.fm. Selama setahun, hanya lewat media sosial itulah mereka berhubungan. Hingga Joe tertinggal rombongan saat liburan bersama teman-teman kuliahnya. Ia tersesat di Bali. Sendirian.

Saat itulah Sally Cinnamon muncul dan mengaku sebagai peri yang akan mempertemukan Joe dengan jodohnya. Wait, peri jodoh? Yang benar saja? Ditemani Sally, Joe berusaha mencari rombongannya. Petualangan yang mempertemukannya dengan Mela, si spa therapist yang sekarat.

Apakah Mela jodoh yang dimaksud Sally? Apakah Joe benar-benar tersesat dan bukannya sengaja menghilang karena protes akan perceraian orangtuanya?


***

Joe Taslim, seorang pemuda yang memiliki permasalahan keluarga, orangtuanya sedang mengurus perceraian. Bahkan belum ketok palu sidang, keduanya sudah memiliki pasangan masing-masing. Joe yang selama dua puluh tahun ini berstatus anak tunggal, sebentar lagi akan memiliki tiga orang adik tiri sekaligus.

Mela, seorang spa terapis yang memiliki penyakit lupus, dihadapkan dengan permasalahan hidup yang tidak hanya seputar penyakitnya saja, melainkan juga permasalahan ekonomi yang membelitnya. Selepas orangtuanya tidak ada, Mela yang menjadi tulang punggung keluarga dan membiayai kuliah adiknya di Jakarta.

Lalu ada Sally Cinnamon, seorang peri cinta yang konon katanya memiliki misi untuk mempersatukan Joe dengan jodohnya. Kehadiran Sally yang tiba-tiba memunculkan diri membuat Joe tidak hanya terkejut, melainkan Joe juga merasa bahwa kehidupannya menjadi kacau. Sally disinyalir membawa sial. Joe yang melakukan darmawisata ke Bali sebagai kedok pelarian dirinya dari kedua orangtua yang sedang berada dalam proses perceraian, mengalami serentetan kejadian yang tidak menyenangkan. Tertinggal bus, tersesat di daerah sepi penduduk, dipalak, masuk jurang, dan beberapa kejadian lain.

Sementara Mela, upayanya untuk menagih pertolongan yang dijanjikan Oscar padanya, berbuntut inseden yang panjang dan juga tidak menyenangkan.

Akankah Joe dan Mella dapat menemukan cinta sejati mereka?

***

Menarik, sebuah kisah dengan segmentasi pembaca young adult, diramu dengan kisah romansa dan petualangan serta fantasi yang melibatkan peri ada dalam satu buku. Novel ini tidak terlalu tebal karena hanya berisi 184 halaman, saya hanya membutuhkan waktu dua hari untuk menamatkannya. Sebenarnya terdiri dari dua kisah yang terpisah namun berpadu, yakni dari sudut pandang Joe, dan juga Mela. Tapi tenang saja, ada saatnya pada akhirnya kedua tokoh yang memiliki latar cerita berbeda ini akan bertemu.

Saya suka Joe. Penulis meramu cerita dari sudut pandang cowok yang memang kerasa cowok banget. Entah itu saat dia menghadapi masalah, juga ketika dia dihadapkan dengan situasi yang menuntut dia untuk mengambil keputusan. Sementara Mela sendiri, karakternya pun kuat. Lucu, tapi lucunya benar-benar khas Mela, juga bagaimana sudut pandang Mela saat menghadapi permasalahan yang menimpa dirinya. Lalu si peri cinta, saya juga berhasil mendapatkan gambaran dengan si sosok Sally ini--meskipun sesekali lagu Peterpan yang judulnya Sally Sendiri sekelebat menemani saya saat membaca kisah Sally--yang lucu, lugu, kekanakan.

Nah penokohan sudah, sekarang tentang alur cerita. Sebenarnya ceritanya cukup simpel, namun tidak membosankan karena ada petualangan dan kisah seru di dalamnya. Namun, saat saya membacanya, ada beberapa hal yang cukup mengganjal. Yang pertama adalah tentang mitologi Nordik yang dikaitkan dengan keberadaan Sally. Di halaman awal, ada disinggung tentang Dewi Idunn di sini (yang jujur saja, saya tidak mengenal atau tidak familiar dengan nama ini). Saya mengira ini hanyalah dewi khayalan, namun tidak menyangka kalau ternyata salah satu dari bagian mitologi Nordik. Ehm, sebagai orang yang cukup familiar dengan mitologi-mitologian, saya bisa dibilang tahu beberapa nama dewa-dewi baik itu Yunani maupun Romawi. Kalau Nordik? Meskipun tidak semua, tapi saya kenal Loki, Thor, Odin. Tapi, tentang Dewi Idunn ini saya baru tahu setelah googling. Agak aneh saja sewaktu Joe langsung ngeuh kalau Dewi Idunn yang disebut-sebut Sally asalnya dari Nordik. Kecuali, kalau Joe memang penikmat kisah-kisah mitologi semacam ini (tapi sepengetahuan saya, sepertinya tidak ada penjelasan tentang itu). Kedua, saya menikmati obrolan Joe dan Mela di rumah sakit. Ping-pongnya dapat, isinya juga benar-benar mengena. Tapi, bagi orang yang (maaf, tidak ingin spoiler), agak aneh kalau langsung melakukan perdebatan semacam itu. Dan lagi, karena saya habis jaga ponakan yang sakit selama seminggu, jadi cukup tahu dunia perinfusan, cerita cabut selang infus tanpa ada darah yang mancur juga agak aneh.

Meskipun begitu, ini hanya sedikit mengurangi kenikmatan membaca. Di luar itu semua, saya suka ceritanya, karakterisasinya, dan bagaimana kisah ini dibawakan.

Satu kutipan yang saya suka adalah:

Teman tetaplah teman. Mereka terikat juga pada hubungan lain. Keluarga, sanak saudara, kekasih, dan bahkan teman-teman lain selain kamu. Apakah kamu berani mengandalkan mereka, memastikan mereka akan selalu ada saat kamu butuh, seperti kamu yang selalu ada saat mereka butuh? --- halaman 100

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Tugas Bahasa Indonesia 2

CONTOH KARANGAN ILMIAH UNTUK PENILITIAN SEDERHANA
1.1    LATAR BELAKANG
             Di dalam dunia kesehatan, banyak peralatan medis yang digunakan untuk menunjang pelayanan kesehatan bagi pasien, yang bertujuan untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal. Dalam rangka untuk menunjang pelayanan kesehatan tersebut perlu dilakukan peningkatan – peningkatan pelayanan pada masyarakat. Dalam hal ini perlu adanya dukungan dari berbagai pihak. Untuk meningkatkan pelayanan dibidang kesehatan tidak hanya dokter yang berperan untuk terciptanya pelayanan yang baik, tetapi disamping dokter perlu adanya tim medis yang membantu dan bekerja sama untuk membantu dan bekerja sama untuk melakukan pelayanan kesehatan. Selain bekerja sama dengan tim medis, keberadaan alat – alat medis sangat mendukung kelancaran jalannya pelayanan kesehatan.Salah satu alat yang digunakan adalah alat untuk membantu pasien yang mengalami kegagalan jantung seperti ini disebut fibrilasi ventikuler dan keadaan pasien akan bertambah parah dalam beberapa menit apabila keadaan ini tidak diperbaiki, unutk mengembalikan denyutan jantung agar dapat bekerja sebagaimana mestinya, maka digunakan alat yang disebut defibrilator. Berdasarkan pada hal tersebut diatas serta ingin meningkatkan pengetahuan tentang alat tersebutmaka penulis membuat pembahasan dengan judul:
“PEMBAHASAN PANTRIDGE DEFIBRILLATOR TYPE 280”

1.2     Tujuan
          Tujuan dari penyusunan karya tulis ini adalah sebagai berikut :    

1.2.1   Tujuan Umum           
           Tujuan umum dari karya tulis ini adalah:
a.       Sebagai salah satu syarat kelulusan dalam menyelesaikan pendidikan Diploma III Teknik Elektromedik STIKES Widya Husada Semarang.
b.      Untuk mengetahui dan memahami prinsip kerja pesawat Defibrillator.

1.2.2    Tujuan khusus
Tujuan khusus dari karya tulis ini adalah:
a.       Untuk mengetahui lebih jauh tentang pesawat Defibrillator.
b.      Sebagai bahan perbandingan antara teori dan praktek yang telah dilakukan saat praktek kerja lapangan.
c.       Untuk menambah pengetahuan tentang peralatan elektromedik khususnya pesawat Defibrillator.

1.3    Batasan Masalah
Untuk nenghindari terjadinya pelebaran masalah maka, penulis hanya membahas rangkaian elektronika defibrillator saja.

1.4     Metode Penulisan
            Metode penulisan merupakan suatu pendekatan yang digunakan untuk mengumpulkan data, mengolah data, dan menganalisa data dengan teknik tertentu.

1.5     Metode Pengumpulan Data
    Sesuai dengan sumber data serta maksud dan tujuan penyusunan tugas akhir ini maka dalam pengumpulan data penulis menggunakan beberapa metode sebagai berikut :
a.    Studi Kepustakaan
                Suatu metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara menggunakan dan mempelajari buku-buku, internet, atau media lain yang ada hubungannya dengan masalah karya tulis ini.
b.   Penelitian Lapangan
               Suatu metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara meninjau    dan mengamati secara langsung.
1.      Interview ( Wawancara )
             Metode pengumpulan data dengan tanya jawab secara langsung.
2.      Literature
             Metode pengumpulan data yang dilakukan dengan memanfaatkan buku - buku referensi sebagai penunjang dalam pengambilan teori dasar.

ARTIKEL EKSISTENSI BAHASA INDONESIA DI ERA GLOBALISASI
Bahasa Indonesia merupakan bahasa resmi bangsa Indonesia. Oleh karena itu bahasa Indonesia mempunyai peranan penting dalam membangun manusia Indonesia seutuhnya.selain itu bahasa Indonesia  juga sebagai jati diri bangsa Indonesia perlu dibina oleh setiap warga negara Indonesia terutama Dalam era globalisasi ini,Hal ini diperlukan agar bangsa Indonesia tidak terbawa arus oleh pengaruh dan budaya asing yang jelas-jelas tidak sesuai dengan bahasa dan budaya bangsa Indonesia.
Pengaruh dari luar atau pengaruh asing ini sangat besar kemungkinannya terjadi pada era globalisasi ini. Batas antarnegara yang sudah tidak jelas dan tidak ada lagi, serta pengaruh alat komunikasi yang begitu canggih harus dihadapi dengan mempertahankan jati diri bangsa Indonesia, termasuk jati diri bahasa Indonesia. Yang penulis maksud disini adalah tentang kedisiplinan berbahasa nasional, yaitu pematuhan aturan-aturan yan berlaku dalam bahasa Indonesia dengan tetap memperhatikan situasi dan kondisi pemakaiannya.
Menurut catatan koentjaraningrat (1993:3),sebagian besar Negara-negara di dunia adalah multietnik; dari sekittar 175 negara anggota PBB,hanya 12 negara yang penduduknya dapat dikatakan homogeny.diantara kedua belas Negara yang multietnik itu masih banyak hingga kini yang belum memiliki bahasa nasional.oleh karena itu bangsa Indonesia yang terdiri atas 250 lebih suku bangsa dengan tidak kurang 500 bahasa etniknya masing-masing (Djojonegoro,195:4). Untuk itu, bangsa Indonesia harus menjaga.Salah satu hal yang perlu diperhatikan adalah masalah jati diri bangsa.Jati diri bahasa Indonesia memperlihatkan bahwa bahasa Indonesia adalah bahasa yang sederhana, Tata bahasanya mempunyai sistem sederhana, mudah dipelajari, dan tidak rumit. Kesederhanaan dan ketidakrumitan inilah salah satu hal yang mempermudah bangsa asing ketika mempelajari bahasa Indonesia.Namun, kesederhaan dan ketidakrumitan tersebut tidak mengurangi kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia dalam pergaulan dan dunia kehidupan bangsa Indonesia di tengah-tengah pergaulan antarbangsa. Bahasa Indonesia telah membuktikan diri dapat dipergunakan untuk menyampaikan pikiran-pikiran yang rumit dalam ilmu pengetahuan dengan jernih, jelas, teratur, dan tepat. Bahasa Indonesia menjadi ciri budaya bangsa Indonesia yang dapat diandalkan di tengah-tengah pergaulan antarbangsa pada era globalisasi ini. Bahkan, bahasa Indonesia pun saat ini menjadi bahan pembelajaran di negara-negara asing seperti:
 Australia, Belanda , Jepang, Amerika Serikat, Inggris, Cina, dan Korea Selatan. 

3.      Dampak perkembangan tekhnologi dalam perkembangan bahasa Indonesia
Dengan semakin berkembangnya teknologi di dalam kehidupan kita akan berdampak juga pada perkembangan dan pertumbuhan bahasa sebagai sarana pendukung pertumbuhan dan perkembangan budaya, ilmu pengetahuan dan teknologi. Di dalam era globalisasi itu, bangsa Indonesia harus ikut berperan di dalam dunia persaingan bebas. Konsep-konsep dan istilah baru di dalam pertumbuhan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi secara tidak langsung memperkaya khasanah bahasa Indonesia. Dengan demikian, semua produk budaya akan tumbuh dan berkembang pula sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi itu, termasuk bahasa Indonesia, sekaligus berperan sebagai prasarana berpikir dan sarana pendukung pertumbuhan dan perkembangan IPTEK itu.
      Dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang cepat dapat membuat pergeseran pada bahasa Indonesia. Dilihat dari realitas ini menyebabkan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi membawa dampak yang positif dan negatif.
1.      Dampak Positif perkembangan bahasa Indonesia yang ditimbulkan  akibat dari perkembangan teknologi
a.       Dengan adanya perkembangan tekhnologi orang-orang akan sangat mudah untuk saling bertukar pesan seperti artikel  melalui surat elektronik.pengaruh positif dari pertukaran pesan ini adalah dengan adanya pertukaran artikel tersebut orang akan menggunakan bahasa Indonesia dalam penulisan artikel dengan memperhatikan kaidah penulisan yang baik sehingga pembaca akan sanagat mudah memahami bacaan tersebut.
b.      Dengan perkembangan tekhnologi saat ini seperti TV penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar  dalam pembacaan berita misalnya yang disaksikan oleh masyarakat Indonesia.masyarakat akan banyak mendengarkan bahasa Indonesia yang baik dan benar sehingga akan mempengaruhi  berkembangnya bahasa Indonesia yang baik dan benar.
c.       Pengaruh global teknologi akan memperkaya kosa kata bahasa Indonesia. Pertukarang informasi dari bahasa asing (terutama bahasa Inggris) mempunyai pengaruh terhadap bahasa Indonesia yang tidak dapat dibendung lagi. Contoh information menjadi informasi. 
d.      Dalam bidang pendidikan, maka saat ini sudah dimungkinkan untuk belajar jarak jauh (e-learning) dengan menggunakan media internet untuk menghubungkan antara mahasiswa dengan dosennya.seperti yang kini telah digunakan oleh beberapa dosen di UNM
2.      Dampak Negatif perkembangan bahasa Indonesia yang ditimbulkan  akibat dari perkembangan teknologi
a.       Mempengaruhi pola berpikir Masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang konsumtif dan penasaran serta   suka dengan hal baru. Terutama sekali dengan adanya berbagai perubahan pada berbagai peralatan elektronik. Hal ini sangat berdampak buruk terhadap pola berpikir masyarakat. Misalnya pada kalangan remaja dengan adanya internet,anak-anak sekarang ini senang bermain jejaring sosial seperti facebook.dengan adanya jejaring sosial seperti facebook terkadang melalui jejaring sosial tersebut anak-anak banyak mengggunakan bahasa gaul sehingga tidak lagi memperhatikan kaidah penggunaan bahasa Indonesia yang baik
dan benar.

b. Hilangnya budaya Tradisional

         Dengan adanya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi membuat hilangnya budaya anak-anak bermain permainan tradisional. Anak-anak sekarang cenderung lebih menyukai permainan berbasis online daripada bermain di lapangan. Permainan online yang digemari sering membuat anak lupa waktu dan tidak tertarik pada pelajaran sekolah. Orang tua harus bisa mengontrol dan mengawasi anak supaya tidak mengubah pola pikiran mereka kearah yang negatif.

4.    perkembangan bahasa Indonesia di kalangan remaja
Bahasa Indonesia ialah bahasa yang terpenting di kawasan republik kita. Dengan menggunakan bahasa Indonesia secara baik dan benar, berarti kita telah menjunjung tinggi bahasa persatuan seperti yang diikrarkan dalam sumpah pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928.Namun saat ini pemakaian bahasa Indonesia baik dalam kehidupan sehari-hari mulai bergeser digantikan dengan pemakaian bahasa anak remaja yang dikenal dengan bahasa gaul. bahasa gaul kadang muncul dalam penggunaan bahasa Indonesia dalam situasi resmi yang mengakibatkan penggunaan bahasa tidak baik dan tidak benar.padahal sebaiknya sebagai generasi muda kita lah yang seharusnya bangga menggunakan bahasa tersebut.selain itu dengan menunjukkan bahwa kita bangga menggunakan bahasa Indonesia itu menunjukkan kita sebagai generasi muda yang memiliki rasa nasionalisme yang tinggi.mungkin memang kita tidak akan menggunakannya secara sangat baik namun tak ada salahnya kita sering menggunakan bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari.contohnya dalam kehidupan perkuliahan saja terkadang dalam forum resmi seperti diskusi kita menggabungkan bahasa Indonesia dengan dialeg bahasa daerah atau bahasa gaul yang seharusnya menggunakan bahasa Indonesia seutuhnya karena kita berada dalam suatu forum resmi.

CONTOH CERPEN
Pada hari itu saya dan makhluk astral lainnya eh maksud saya teman seorganisasi saya mengadakan sebuah acara yang kita sebut sebagai acara “Upgrading Himpro Teknik Kimia”. Yah acara ini kami adakan dengan maksud sebagai salah satu bentuk kegiatan dimana rasa kesolitan antar anggota dapat meningkat. Acara ini digagas oleh departemen General Affairs dengan memegang prinsip dasar “Acara dapat berjalan seheboh mungkin dengan budget serendah-rendahnya” hahahahah, hal ini bukan berarti kita tidak modal yah, hanya saja kita lebih mementingkan kualitas bila dibandingkan dengan kenyamanan, lagipula ngadain acara di tempat terbuka itu jauh lebih banyak ceritanya bila dibandingkan dengan menyewa tempat perkemahan yang sudah dilengkapi dengan pagar pembatas serta kamar mandi yang ada showernya. -_- itu kan mainstream banget.

Jatuhlah pilihan kami untuk mengadakan acara di sebuah tempat terpencil di Kota Semarang, dengan nuansa alamnya yang masih bisa dibilang segar, asri, indah, namun gelap, sepi, dan agak menyeramkan disaat malam hari. Namanya, kalau tidak salah Tinjomoyo. Tinjomoyo ini merupakan eks kebun binatang di Kota Semarang, sudah bertahun-tahun tidak digunakan sehingga hanya menyisakan bangunan-bangunan tua  tak terurus dan sudah reyot. Hal yang paling terkenal dari kawasan ini adalah viewnya yang bagus dan asri kalau disiang hari bahkan banyak monyet liar yang masih berkeliaran di tempat ini yang menjadikan kawasan ini memiliki daya tarik tersendiri bagi para penikmatnya. Mungkin karena gratis kali yah. #hehehe. Bahkan tempat ini pernah dijadikan kawasan untuk pengadaan acara Uji Nyali yang di tivi itu. Untung pengadaanya setelah kita Upgrading coba kalau sebelum, yakin deh kita gak bakal setuju untuk ngadain acara disini.

Hari sabtu akhirnya datang juga, kami disuruh berkumpul di tempat janjian setelah solat dzuhur. Pada waktu itu saya excited banget karena jujur mereka itu orangnya asik-asik, yang membuat saya betah untuk berlama-lama dengan mereka. Segala perlengkapan telah saya siapkan mulai dari baju 5 pasang, sepatu, sendal, body lotion, tak lupa ekstra perlengkapan mandi seperti sabun ekstra banyak, odol ekstra, sampo ekstra, semua ini saya persiapkan karena saya tahu pasti banyak anggota lain khususnya lelaki yang “Malas” untuk membawa perlengkapan ini. Yah maklum namanya juga mahasiswa ngekos.

Waktu setelah dzuhur pun tiba, kami yang berjumlah kurang lebih 40 orang pun berangkat menuju tempat tujuan kami yang memakan waktu perjalanan sekitar 20 menit dari kampus kami. Setibanya disana yah biasa meminta izin kepada sang penjaga tempat, bukan setan yah! melainkan seorang lelaki paruh baya yang bertugas untuk menjaga tempat ini selama kami mengadakan acara. Dilanjutkan dengan yah biasa upacara pembukaan, beres-beres tempat meliputi bersih-bersih dan berlomba dalam mendirikan tenda. Jika dibayangkan betapa asyiknya pada saat itu. hingga akhirnya Langit pun berganti warna jingga yang menandakan bahwa waktu mulai sore dan mau gelap. Sebelum waktu magrib tiba, kami mengikuti sebuah materi yang disampaikan oleh 2 pak dosen kami yang membahana cetar badai terkece seantero jurusan kami. Beliau adalah Bapak Doni dan Bapak Bayu (namanya sama.. hehehe), beliau-beliau ini memiliki segudang prestasi yang WOW dan karakter yang disukai mahasiswa banget, saya sih tak heran karena yah memang begitu karakternya, jika mereka sedang mengajar, saya yakin pasti semua mahasiswa akan melek dan bersemangat kembali. HAHAH. Kedua beliau ini memberikan 2 materi tentang keorganisasian dimana mereka mengutarakan perihal hal-hal yang harus dilaksanakan agar organisasi kami menjadi organisasi professional. Setelah acara materi selesai kami solat magrib bersama dan dilanjutkan dengan makan bersama, sangat disayangkan karena kedua Pak Dosen kami tidak bisa ikut makan bersama karena mereka masih ada acara lain yaitu “Candlelight Dinner”. Heheh

Makan-makan sudah, perut kami sudah kenyang, saatnya lanjut ke acara selanjutnya yaitu inagurasi dari tiap departemen. Acara inagurasi ini diadakan ditengah lapangan yang gelap dengan cahaya yang hanya bersumber dari senter dan api unggun. Betapa hangatnya waktu itu bila diingat. Ada banyak sekali bakat yang ditunjukan pada sesi itu pertiap departemen, ada stand up comedy yang agak gargil, nyanyi dengan suara pas-pasan, yang paling bagus kayanya cuma departemen saya doang. Beruntung sih departemen Public Relation and Communication punya saya yang memiliki segudang bakat terpendam. Hahahah #PeDe

Acara waktu itu sangat meriah sekali, dengan canda tawa kami yang membahana seantero hutan tinjomoyo layaknya seperti sedang ada pasar malam. Namun semua itu berubah ketika ada sekelompok outsiders menginvasi acara kami. Saya tidak akan bilang siapa yang menginvasi acara kami karena saya tidak ingin dibilang rasis. Acara yang tadinya penuh dengan gelak canda tawa, seketika menjadi hening, diam, sunyi, senyap layaknya seperti kuburan saat itu. Kami semua berkumpul menjadi satu titik pada saat itu, api unggun yang tadinya berkobar-kobar langsung dipadamkan guna tidak menarik perhatian si outsiders ini. Saya sendiri sebenarnya bingung dengan ini semua, mengapa mereka teman-temanku pada takut padahal saya sendiri biasa saja, karena mereka si outsiders ini menurut saya tidak memiliki maksud apa-apa, mereka hanya membutuhkan tempat dimana mereka bisa bersenang-senang, itu saja. Anggota organisasi pria lainnya langsung mendapatkan perintah dari ketua untuk menjaga area sekitar #Buseettt udah kaya medan perang aja. Sedangkan anggota wanita yang merasa takut dipersilahkan untuk mengumpul dipendopo. Waktu itu anggota wanita yang paling terlihat ketakutan adalah Asti, betapa sedih dan lucunya saya melihat raut wajah dia yang langsung melaksanakan posisi pura-pura tidur seakan kejadian ini tidak pernah terjadi. Kalau saya sih duduk diatas tikar depan pendopo bersama dengan teman lainnya merasakan kehangatan yang masih sedikit terpancar dari sang api unggun yang mulai padam dan duduk melihat bulan bintang yang betapa indahnya pada saat malam itu. sesekali saya menceritakan hal-hal lucu kepada teman disampingku untuk mencairkan suasana, sontak kami ketawa perlahan dan langsung berhenti ketika mendapatkan kode “SSSTTTT” dari si Asti yang ketakutan. Hahahaa

Masih dalam keadaan genting dengan posisi saya yang masih duduk nyaman diatas tikar dengan teman yang lain, dan beberapa anggota wanita yang masih pura-pura tidur di pendopo, dan beberapa anggota pria yang masih bersifat seperti Polisi penjaga. Suasana makin mencekam ketika si Penjaga tempat memiliki sebuah ide untuk mematikan sumber listrik sementara waktu dengan tujuan mengusir ousiders ini. Clapppp Sekejap semuanya gelap, sontak para si pura-pura tidur berteriak, gantian saja saya “SSSTTT” kepada mereka. Penjagaan makin diperketat di area Pendopo. Bukannya pergi si outsiders ini malah masuk ke daerah kami. Jujur saya kelojotan waktu itu. hahaha. Mereka mencari sang penjaga tempat berkilah untuk memaksa menyalakan listrik, mungkin karena mereka sadar bahwa itu disengaja. Bahkan yang saya dengar mereka mengancam akan memotong kabel listrik bila tidak dipenuhi... UUHHH Seraaaammm. Akhirnya kami pun setuju untuk bermusyawarah kepada penjaga untuk menyalakan kembali listrik agar acara kami dapat berjalan dan acara mereka juga tetap berjalan.

Akhirnya kami pun melanjutkan acara masing-masing, kami berada di lapangan pendopo sedangkan mereka di area bangunan reyot sebelah kami dengan pembatas hanya semak dan beberapa pohon yang memisahkan. Akhirnya acara inagurasi kami terpaksa tidak dilanjutkan, padahal masih ada beberapa perwakilan departemen yang belum maju. -_- waktu menunjukan pukul 10 malam, kami semua berkumpul di pendopo yang memiliki luas area kurang lebih 15X15 meter persegi dengan sumber penerangan 1 lampu neon yang menggantung dilangit-langit. Kami diperintahkan untuk tidur dan melanjutkan acara besok. Kami semua memilih untuk tidur di pendopo menjadi satu karena moment yang barusan terjadi tidak mungkin terlupakan begitu saja, padahal kami sudah menyewa dan mendirikan 6 tenda yang saat ini malah tidak terpakai. Kami tidur layaknya ikan teri yang sedang diasapi. Daerah perempuan di sebelah kiri, sedangkan pria di sebelah kanan dan ditengah-tengah kami ada sekelompok makhluk yang tidak mengenal lelah yang lebih memilih untuk bermain PES bersama bila dibandingkan tidur. Yah mereka bermain PES secara ganti-gantian, bahkan yang tidur rela bangun kembali hanya untuk mendapatkan giliran bermain PES. #Heran. Mata kami mulai terpejam perlahan, dan secara tiba-tiba melek kembali akibat dari suara musik keras dengen gemerlap lampu kedap-kedip di sebelah kami. Yah siapa lagi kalau bukan outsiders, rupanya tujuan mereka kesini untuk berajeb-ajeb. #Huh...

Saya tidak mungkin bisa tidur dengan kondisi seperti ini, kondisi berisik yang berasal dari teman-temanku yang bermain PES (tapi masih bisa ditolerir karena mereka sudah kuanggap keluargsaya sendiri) diperparah dengan suara musik bertajub ajeb-ajeb dengan lampu kedap kedip membuat matsaya melek sepanjang malam. Bukan hanya saya saja yang tidak bisa tidur melainkan anggota lainpun merasa terganggu. Namun tetap saja ada anggota yang dapat tidur pulasnya salah satunya Asti. Hahah. Akhirnya saya lebih memilih untuk tidur-tiduran sambil mengobrol dengan ririn, ratih, mita dan waluyo sambil melihat betapa asyiknya mereka yang bermain PES. Waktu pun menunjukan pukul 2 dini hari, matsaya sudah 1 watt tetapi tetap saya tidak bisa tidur karena kebisingan dari sebelah yang acaranya tak kunjung selesai. Untungnya masih ditemani dengan beberapa keluargsaya yang masih sibuk bermain PES. Saya juga melihat keluargsaya lain yang tertidur dengan pulasnya, sesekali mereka terbangun untuk merubah posisi tidur mereka agar mendapatkan posisi yang nyaman. Bila saya bayangkan betapa hangatnya moment kesunyian ini bahkan saya sangat menikmati tiap detiknya. Waktu berlanjut hingga pukul 4 pagi, mereka pun masih bermain PES dengan semangatnya dan yang sebelah masih dengan kesibukan gemerlap mereka. Sampai akhirnya saya menyerah untuk tidur -_- dan memutuskan untuk melek hingga pagi hari. Jam 5 pun tiba, adzan berkumandang kami semua bangun dan melsayakan ibadah solat subuh bersama-sama, beberapa anggota lain ada yang melanjutkan obrolan dengan hebohnya mengenai kejadian tadi malam yang masih terngiang dikepala kami. Selesai solat kami olahraga bersama yang dimpin oleh saya sendiri. wkwkw dan dilanjutkan dengan makan bersama dan Outbond. Yeaaaayyy. Outbond yang seru dan mengasyikkan yang diisi dengan bermain air, basah-basahan, main disungai, menyebrangi sungai, pokoknya seru abis, tapi menurut saya yang paling seru adalah kejadian tadi malam. Hahaha dimana rasa kesolitan untuk saling menjaga dan menghibur satu sama lain lebih berarti dan terbukti. Wkwkw selesai outbond kamipun beres-beres dan bersiap untuk pulang dengan oleh-oleh kenangan yang tak akan terlupakan.

sumber :

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Tugas Bahasa Indonesia 1

1.1 Aspek Penalaran dalam Karangan
Penalaran (reasioning) adalah suatu proses berpikir dengan menghubung-hubungkan bukti, fakta atau petunjuk menuju suatu kesimpulan. Dengan kata lain, penalaran adalah proses berpikir yang sistematik dalan logis untuk memperoleh sebuah kesimpulan. Bahan pengambilan kesimpulan itu dapat berupa fakta, informasi, pengalaman, atau pendapat para ahli (otoritas).


  • Kegiatan menulis sebagai proses bernalar
Menulis merupakan proses bernalar. Dimana pada saat kita ingin menulis sesuatu tulisan baik itu dalam bentuk karangan atau pun yang lainnya, maka kita harus mencari topiknya terlebih dahulu. Dan dalam mencari suatau topik tersebut kita harus berfikir, maka pada saat kita berfikir tanpa kita sadari kita sendiri telah melakukan proses penalaran karena saat berfikir kita menghubung-hubungkan berbagai fakta, membandingkan dan sebagainya
  • Aspek penalaran dalam sebuah karya tulis ilmiah


   Menurut Minto Rahayu, (2007 : 35), “Penalaran adalah proses berpikir yang sistematis untuk memperoleh kesimpulan atau pengetahuan yang bersifat ilmiah dan tidak ilmiah. Bernalar akan membantu manusia berpikir lurus, efisien, tepat, dan teratur untuk mendapatkan kebenaran dan menghindari kekeliruan. Dalam segala aktifitas berpikir dan bertindak, manusia mendasarkan diri atas prinsip penalaran. Bernalar mengarah pada berpikir benar, lepas dari berbagai prasangka emosi dan keyakinan seseorang, karena penalaran mendidik manusi bersikap objektif, tegas, dan berani, suatu sikap yang dibutuhkan dalam segala kondisi”.

Dalam sumber yang sama, Minto Rahayu, (2007 : 35), “Penalaran adalah suatu proses berpikir yang logis dengan berusaha menghubung-hubungkan fakta untuk memperoleh suatu kesimpulan.Fakta  adalah kenyataan yang dapat diukur dan dikenali. Untuk dapat bernalar, kita harus mengenali fakta dengan baik dan benar. Fakta dapat dikenali melalui pengamatan, yaitu kegiatan yang menggunakan panca indera, melihat, mendengar, membaui, meraba, dan merasa. Dengan mengamati fakta, kita dapat menghitung, mengukur, menaksir, memberikan ciri-ciri, mengklasifikasikan, dan menghubung-hubungkan. Jadi, dasar berpikir adalah klasifikasi”.
Sedangkan Widjono, (2007:209), mengungkapkan penalaran dalam beberapa definisi, yaitu:
1)   Proses berpikir logis, sistematis, terorganisasi dalam urutan yang saling berhubungan sampai dengan simpulan.
2)   Menghubung-hubungkan fakta atau data sampai dengan suatu simpulan.
3)   Proses menganalisis suatu topik sehingga menghasilkan suatu simpulan atau pengertian baru.
4)   Dalam karangan terdiri dari dua variabel atau lebih, penalaran dapat diartikan mengkaji, membahas, atau menganalisis dengan menghubungkan variabel yang dikaji sampai menghasilkan suatu derajat hubungan dan simpulan.
5)   Pembahasan suatu masalah sampai menghasilkan suatu simpulan yang berupa pengetahuan atau pengertian baru.

     Jadi, dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa penalaran adalah proses pemikiran yang logis untuk memperoleh kesimpulan berdasarkan fakta yang relevan (sebenarnya). Atau dengan kata lain, penalaran adalah proses penafsiran fakta sebagai dasar untuk menghasilkan dan menarik kesimpulan.

b.   Unsur Penalaran Penulisan Ilmiah

Menurut Widjono, (2007 : 210), unsur penalaran penulisan ilmiah adalah sebagai berikut:
1)   Topik yaitu ide sentral dalam bidang kajian tertentu yang spesifik dan berisi sekurang-kurangnya dua variabel.
2) Dasar pemikiran, pendapat, atau fakta dirumuskan dalam bentuk proposisi yaitu kalimat pernyataan yang dapat dibuktikan kebenarannya atau kesalahannya.
3)   Proposisi, mempunyai beberapa jenis, antara lain:
a)  Proposisi empirik yaitu proposisi berdasarkan fakta.
b)  Proposisi mutlak yaitu pembenaran yang tidak memerlukan pengujian untuk menyatakan benar atau salahnya.
c) Proposisi hipotetik  yaitu persyaratan huungan subjek dan predikat yang harus dipenuhi.
d)  Proposisi kategoris yaitu tidak adanya persyaratan hubungan subjek dan predikat.
e)   Proposisi positif universal yiatu pernyataan positif yang mempunyai kebenaran mutlak.
f)  Proposisi positif parsial yaitu pernyataan bahwa sebagian unsur pernyataan tersebut bersifat positif.
g)   Proposisi negatif universal, kebalikan dari proposisi positif universal.
h)   Proposisi negatif parsial, kebalikan dari proposisi negatif parsial.
4) Proses berpikir ilmiah yaitu kegiatan yang dilakukan secara sadar, teliti, dan terarah menuju suatu kesimpulan.
5) Logika yaitu metode pengujian ketepatan penalaran, penggunaan argumen (alasan), argumentasi (pembuktian), fenomena, dan justifikasi (pembenaran).
6)  Sistematika yaitu seperangkat proses atau bagian-bagian atau unsur-unsur proses berpikir ke dalam suatu kesatuan.
7) Permasalahan yaitu pertanyaan yang harus dijawab (dibahas) dalam karangan.
8) Variabel yaitu unsur satuan pikiran dalam sebuah topik yang akan dianalisis.
9) Analisis (pembahasan, penguraian) dilakukan dengan mengidentifikasi, mengklasifikasi, mencari hubungan (korelasi), membandingkan, dan lain-lain.
10) Pembuktian (argumentasi) yaitu proses pembenaran bahwa proposisi itu terbukti kebenarannya atau kesalahannya. Pembuktian ini harus disertai dukungan yang berupa: metode analisis baik yang bersifat manual maupun yang berupa software. Selain itu, pembuktian didukung pula dengan data yang mencukupi, fakta, contoh, dan hasil analisis yang akurat.
11) Hasil yaitu akibat yang ditimbulkan dari sebuah analisis induktif atau deduktif.
12) Kesimpulan (simpulan) yaitu penafsiran atas hasil pembahasan, dapat berupa implikasi atau inferensi.

1.2 Penalaran Induktif

  • Pengertian
Induksi adalah cara mempelajari sesuatu yang bertolak dari hal-hal atau peristiwa khusus untuk menentukan hukum yang umum (Kamus Umum Bahasa Indonesia, hal 444 W.J.S.Poerwadarminta. Balai Pustaka 2006)

Metode berpikir induktif dimana cara berpikir dilakukan dengan cara menarik suatu kesimpulan yang bersifat umum dari berbagai kasus yang bersifat individual. Untuk itu, penalaran secara induktif dimulai dengan mengemukakan pernyataan-pernyataan yang mempunyai ruang yang kusus dan terbatas dalam menyusun argumentasi yang diakhiri dengan pernyataan yang bersifat umum. 

Penalaran secara induktif dimulai dengan mengemukakan pernyataan-pernyataan yang mempunyai ruang lingkup yang khas dan terbatas dalam menyusun argumentasi yang diakhiri dengan pernyataan yang bersifat umum (filsafat ilmu.hal 48 Jujun.S.Suriasumantri Pustaka Sinar Harapan. 2005)

Penarikan kesimpulan secara induktif menghadapkan kita kepada sebuah permasalahan mengenai benyaknya kasus yang harus kita amati sampai kepada suatu kesimpulan yang bersifat umum. 

Misalnya, jika kita ingin mengetahui berapa penghasilan rata-rata perbulan petani kelapa sawit di Kabupaten paser, lantas bagaimana caranya kita mengumpulkan data sampai pada kesimpulan tersebut. Hal yang paling logis adalah melakukan wawancara terhadap seluruh petani kelapa sawit yang ada di Kabupaten Paser. Pengumpulan data seperti ini tak dapat diragukan lagi akan memberikan kesimpulan mengenai penghasilan rata-rata perbulan petani kelapa sawit tersebut di Kabupaten Paser, tetapi kegiatan ini tentu saja akan menghadapkan kita kepada kendala tenaga, biaya, dan waktu.

Untuk berpikir induktif dalam bidang ilmiah yang bertitik tolak dari sejumlah hal khusus untuk sampai pada suatu rumusan umum sebagai hukum ilmiah, menurut Herbert L. Searles (Tim Dosen Filsafat Ilmu, 1996 : 91-92), diperlukan proses penalaran sebagai berikut :

1.    Langkah pertama adalah mengumpulkan fakta-fakta khusus.
Pada langkah ini, metode yang digunakan adalah observasi dan eksperimen. Observasi harus dikerjakan seteliti mungkin, sedangkan eksperimen dilakukan untuk membuat atau mengganti obyek yang harus dipelajari.

2.    Langkah kedua adalah perumusan hipotesis.
Hipotesis merupakan dalil atau jawaban sementara yang diajukan berdasarkan pengetahuan yang terkumpul sebagai petunjuk bagi penelitian lebih lanjut. Hipotesis ilmiah harus memenuhi syarat, diantaranya dapat diuji kebenarannya, terbuka dan sistematis sesuai dengan dalil-dalil yang dianggap benar serta dapat menjelaskan fakta yang dijadikan fokus kajian.

3.    Langkah ketiga adalah mengadakan verifikasi.
Hipotesis merupakan perumusan dalil atau jawaban sementara yang harus dibuktikan atau diterapkan terhadap fakta-fakta atau juga diperbandingkan dengan fakta-fakta lain untuk diambil kesimpulan umum. Proses verifikasi adalah satu langkah atau cara untuk membuktikan bahwa hipotesis tersebut merupakan dalil yang sebenarnya. Verifikasi juga mencakup generalisasi untuk menemukan dalil umum, sehingga hipotesis tersebut dapat dijadikan satu teori.

4.    Langkah keempat adalah perumusan teori dan hukum ilmiah berdasarkan hasil verifikasi.
Hasil akhir yang diharapkan dalam induksi ilmiah adalah terbentuknya hukum ilmiah. Persoalan yang dihadapi adalah oleh induksi ialah untuk sampai pada suatu dasar yang logis bagi generalisasi dengan tidak mungkin semua hal diamati, atau dengan kata lain untuk menentukan pembenaran yang logis bagi penyimpulan berdasarkan beberapa hal untuk diterapkan bagi semua hal. Maka, untuk diterapkan bagi semua hal harus merupakan suatu hukum ilmiah yang derajatnya dengan hipotesis adalah lebih tinggi.
  • Generalisasi 
Generalisasi adalah proses penalaran yang bertolak dari sejumlah gejala atau peristiwa yang serupa untuk menarik kesimpulan mengenai semua atau sebagian dari gejala atau peristiwa itu. Generalisasi diturunka dari gejala-gejala khusus yang diperoleh melalui pengalaman, observasi, wawancara, atau studi dokumentasi. Sumbernya dapat berupa dokumen, statistik, kesaksian, pendapat ahli, peristiwa-peristiwa politik, sosial ekonomi atau hukum. Dari berbagai gejala atau peristiwa khusus itu, orang membentuk opini, sikap, penilaian, keyakinan atau perasaan tertentu.

Beberapa contoh penalaran induktif dengan cara generalisasi adalah sebagai berikut:
1) Berdasarkan pengalaman, seorang ibu dapat membedakan atau menyimpulkan arti tangisan bayinya, sebagai ungkapan rasa lapar atau haus, sakit atau tidak nyaman.
2) Berdasarkan pengamatannya, seorang ilmuwan menemukan bahwa kambing, sapi, onta, kerbau, kucing, harimau, gajah, rusa, kera adalah binatang menyusui. Hewan-hewan itu menghasilkan turunannya melalui kelahiran. Dari temuannya itu, ia membuat generalisasi bahwa semua binatang menyusui mereproduksi turunannya melalui kelahiran.

Salah nalar ini terjadi karena kurangnya data yang dijadikan dasar generalisasi, sikap menggampangkan, malas mengumpulkan dan menguji data secara memadai, atau ingin segera meyakinkan orang lain dengan bahan yag terbatas. Paling tidak ada dua kesalahan generalisasi yang muncul:

a. Generalisasi sepintas (Hasty or sweeping generalization)
Kesalahan terjadi karena penulis membuat generalisasi berdasarkan data atau evidensi yang sangat sedikit.
Contoh: Semua anak yang jenius akan sukses dalam belajar.
Pernyataan tersebut tidaklah benar, karena kejeniusan atau tingkat intelegensi yang tinggi bukan satu-satunya faktor penentu kesuksesan belajar anak. Karena masih banyak faktor penentu lain yang teribat seperti: motivasi belajar, sarana prasarana belajar, keadaan lingkungan belajar, dan sebagainya.

b. Generalisasi apriori
Salah nalar ini terjadi ketika seorang penulis melakukan generalisasi atas gejala atau peristiwa yang belum diuji kebenaran atau kesalahannya. Kesalahan corak penalaran ini sering ditimbulkan oleh prasangka. Karena suatu anggota dari suatu suatu kelompok, keluarga, ras atau suku, agama, negara, organisasi, dan pekerjaan atau profesi, melakukan satu atau beberapa kesalahan, maka semua anggota kelompok itu disimpulkan sama.
Contoh: Semua pejabat pemerintah korup; Para remaja sekarang rusak moralnya; Zaman sekarang, tidak ada orang berbuat tanpa pamrih; dan sebagainya.
  • Analogi
Analogi adalah suatu proses yag bertolak dari peristiwa atau gejala khusus yang satu sama lain memiliki kesamaan untuk menarik sebuah kesimpulan. Karena titik tolak penalaran ini adalah kesamaan karakteristik di antara dua hal, maka kesimpulannya akan menyiratkan ”Apa yang berlaku pada satu hal, akan pula berlaku untuk hal lainya”. Dengan demikian, dasar kesimpula yang digunakan merupakan ciri pokok atau esensial dari dua hal yang dianalogikan.

Beberapa contoh penalaran induktif dengan cara analogi adalah sebagai berikut:
1) Dalam riset medis, para peneliti mengamati berbagai efek dari bermacam bahan melalui eksperimen binatang seperti tikus dan kera, yang dalam beberapa hal memiliki kesamaan karakter anatomis dengan manusia. Dari kajian itu, akan ditarik kesimpulan bahwa efek bahan-bahan uji coba yang ditemukan pada binatang juga akan terjadi pada manusia.
2) Dr. Maria C. Diamond, seorang profesor anatomi dari University of California tertarik untuk meneliti pengaruh pil kontrasepsi terhadap pertumbuha cerebral cortex wanita, sebuah bagian otak yang mengatur kecerdasan. Dia menginjeksi sejumlah tikus betina dengan sebuah hormon yang isinya serupa dengan pil. Hasilnya tikus-tikus itu memperlihatkan pertumbuhan yang sangat rendah dibandingkan dengan tikus-tikus yang tidak diberi hormon itu. Berdasarkan studi itu, Dr. Diamond menyimpulkan bahwa pil kontrasepsi dapat menghambat perkembangan otak penggunanya.
Dalam contoh penelitian tersebut, Dr. Diamond menganalogikan anatomi tikus dengan manusia. Jadi apa yang terjadi pada tikus, akan terjadi pula pada manusia.

Kerancuan analogi disebabkan karena penggunaan analogi yang tidak tepat. Dua hal yang diperbandingkan tidak memiliki kesamaan esensial (pokok).
Contoh:
”Negara adalah kapal yang berlayar menuju tanah harapan. Jika nahkoda setiap kali harus meminta anak buahnya dalam menentukan arah berlayar, maka kapal itu tidak akan kunjung sampai. Karena itu demokrasi pemerintahan tidak diperlukan, karena menghambat.”
  • Hubungan Kausal ( Sebab Akibat )
Penalaran induktif dengan melalui hubungan kausal (sebab akibat) merupakan penalaran yang bertolak dari hukum kausalitas bahwa semua peristiwa yang terjadi di dunia ini terjadi dalam rangkaian sebab akibat. Tak ada suatu gejala atau kejadian pun yang muncul tanpa penyebab.
Cara berpikir seperti itu sebenarnya lazim digunakan dalam kehidupan sehari-hari, seperti halnya dalam dunia ilmu pengetahuan.

Contoh:
1) Ketika seorang ibu melihat awan tebal menggantung, dia segera memunguti pakaian yang sedang dijemurnya. Tindakannya itu terdorong oleh pengalamannya bahwa mendung tebal (sebab) adalah pertanda akan turun hujan (akibat).
2) Seorang petani menanam berbagai jenis pohon dipekarangannya, tanaman tersebut dia sirami, dia rawat dan dia beri pupuk. Anehnya, tanaman itu bukannya semakin segar, melainkan layu bahkan mati. Tanaman yang mati dia cabuti. Ia melihat ternyata akar-akarnya rusak da dipenuhi rayap. Berdasarkan temuannya itu, petani tersebut menyimpulkan bahwa biang keladi rusaknya tanaman (akibat) adalah rayap (sebab).

Kekeliruan kasualitas terjadi karena kekeliruan menentukan sebab.
Contoh:
a. Saya tidak bisa berenang, karena tidak ada satupun keluarga saya yang dapat berenang.
b. Saya tidak dapat mengerjakan ujian karena lupa tidak sarapan

1.3 Penalaran Deduktif
  • Pengertian
Penalaran deduksi adalah suatu proses berpikir yang bertolak dari sesuatu yang umum (prinsip, hukum, teori atau keyakinan) menuju hal-hal khusus. Berdasarkan sesuatu yang umum itu, ditariklah kesimpulan tentang hal-hal khusus yang merupakan bagian dari kasus atau peristiwa khusus itu.

Contoh :
Semua makhluk hidup akan mati
Manusia adalah makhluk hidup
Karena itu, semua manusi akan mati.
Dari contoh tersebut dapat diketahui bahwa proses penalaran itu berlangsung dalam tiga tahap.
Pertama, generalisasi sebagai pangkal bertolak (pernyataan pertama merupakan generalisasi yang bersumber dari keyakina atau pengetahuan yang sudah diketahui dan diakui kebenarannya.
Kedua, penerapan atau perincian generalisasi melalui kasus atau kejadian tertentu.
Ketiga, kesimpulan deduktif yang berlaku bagi kasus atau peristiwa khusus itu.
Penalaran deduktif dapat dilakukan dengan dua cara:
  • Silogisme
Silogisme adalah suatu proses penalaran yang menghubungkan dua proposisi (pernyataan) yang berlainan untuk menurunkan sebuah kesimpulan yang merupakan proposisi yang ketiga. Proposisi merupakan pernyataan yang dapat dibuktikan kebenarannya atau dapat ditolak karena kesalahan yang terkandung didalamnya.

Dari pengertian di atas, silogisme terdiri atas tiga bagian yakni: premis mayor, premis minor, dan kesimpulan. Yang dimaksud dengan premis adalah proposisi yang menjadi dasar bagi argumentasi. Premis mayor mengandung term mayor dari silogisme, merupakan geeralisasi atau proposisis yang dianggap bear bagi semua unsur atau anggota kelas tertentu. Premis minor mengandung term minor atau tengah dari silogisme, berisi proposisi yang mengidentifikasi atau menuntuk sebuah kasus atau peristiwa khusus sebagai anggota dari kelas itu. Kesimpulan adalah proposisi yang menyatakan bahwa apa yang berlaku bagi seluruh kelas, akan berlaku pula bagi anggota-anggotanya.

Contoh:
Premis mayor : Semua cendekiawan adalah pemikir
Premis minor : Habibie adalah cendekiawan
Kesimpulan : Jadi, Habibie adalah pemikir.
  • Entinem
Silogisme sebagai suatu cara untuk menyatakan pikiran tampaknya bersifat artifisial. Dalam kehidupan sehari-hari biasanya silogisme itu muncul hanya dengan dua proposisi, salah satunya dihilangkan. Walaupun dihilangkan, proposisi itu tetap dianggap ada dalam pikiran, dan dianggap diketahui pula oleh orang lain. Bentuk semacam ini dinamakan entimem yang berarti ‘simpan dalam ingatan’ dalam bahasa yunani. Dalam tulisan-tulisan bentuk inilah yang dipergunakan, dan bukan bentuk yang formal seperti silogisme.

Contoh :
  1. Premis mayor   : Siapa saja yang dipilih mengikuti pertandingan Thomas Cup adalah Seorang pemain kawakan.
  2. Premis minor   : Rudy Hartono terpilih untuk mengikuti pertandingan Thomas Cup.
  3. Konklusi          : Sebab itu Rudy Hartono adalah seorang pemain (bulu tangkis) kawakan.
  4. Entimem          : Rudy hartono adalah seorang pemain bulu tangkis kawakan, karena terpilih untuk mengikuti pertandingan Thomas Cup.


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Etika dan Profesi

Dalam dunia pekerjaan, para profesional atau para pakar yang sudah diakui dalam satu bidang, biasanya memiliki aturan-aturan atau prosedur yang mengikat, baik itu dalam bentuk tertulis ataupun berbentuk norma atau kode etika (tidak tertulis).

Kaitan antara profesi dengan serangkaian peraturan ini bersifat mengikat. Maksudnya adalah para profesional atau tenaga ahli dituntut dalam melakukan serangkaian pekerjaan sesuai profesi masing-masing, tetapi tetap mengikuti aturan yang melekat dalam jabatan, atau profesinya.

Sebagai contoh, dokter yang memegang teguh kerahasiaan pasien yang ditanganinya (psikiater juga melakukan hal sama), polisi yang selalu berpedoman dengan undang-undang yang berlaku yang tidak asal menetapkan tersangka sebelum ada bukti-bukti, dan lain sebagainya.

Karena penulis berkecimpung dalam "Computer Technology" maka kurang lengkap jika tidak ada contoh untuk profesional dalam bidang IT. Sebagai contoh adalah kegiatan good-cracking ataugood-hacking yang dilakukan oleh seorang cracker atau hacker yang tujuannya untuk mencari lubang-lubang keamanan dalam suatu sistem dan melaporkannnya pada organisasi, yang tujuannya agar nanti kedepan sistem tidak mudah bobol dan tidak terjadi pencurian data yang dilakukan oleh seseorang, dan lain sebagainya.

Untuk lebih memahami kaitan antara etika dan profesi, maka akan saya jabarkan satu per satu menurut sumber-sumber yang terpercaya, faktual, teruji ilmiah dan klinis, dan teruji di laboratorium ITB, IPB dan UGM.

NB. Posting ini agak sedikit tidak biasa karena menggunakan konsep deskripsi 5W dan 1H, jadi jika pembaca agak kesulitan dalam memahami isi posting ini, harap maklum (disuruh dosen)

A. Definisi Etika dan Profesi
Kita mengetahui kata etika itu secara umum adalah aturan atau mirip dengan tata krama yang berlaku dalam bermasyarakat. Tapi jika kita telisik secara lebih mendalam, etika itu muncul ketika adanya sikap atau kebiasaan yang terjadi dalam suatu masyarakat yang kemudian berangsur-angsur menjadi pedoman atau aturan yang tidak terlihat dalam suatu masyarakat, dan setiap anggota masyarakat tadi mau tidak mau harus mengikuti aturan yang terlanjur menjadi pedoman dalam masyarakat itu.

Etika sendiri berasal dari bahasa yunani kuno yaitu ethikos yang artinya "timbul dari kebiasaan". Banyak pengertian mengenai etika ini, tetapi menurut wikipedia indonesia etika itu merujuk sebagai suatu pedoman atau cabang ilmu filsafat untuk menilai, mengukur dan mengkaji mengenai konsep salah, benar, baik dan buruk, serta konsep tanggung jawab dalam diri manusia dengan lingkungannya.

Jika lebih dalam lagi, cakupan etika ini sebenarnya sangat luas, tetapi karena pembahasannya hanya untuk sebagai tatanan dan pedoman dalam profesi, maka yang akan dibahas lebih lanjut adalah etika yang berlaku dalam profesi atau biasa disebut kode etik. Tetapi sebelum lebih lanjut mengenai kode etik, akan saya bahas lebih dulu tentang profesi.

Profesi yang umumnya kita ketahui adalah suatu ahli atau seorang pakar yang sudah terampil dalam suatu bidang keahlian yang mempunyai kemampuan tertentu yang sesuai dengan bidang yang ditekuni, dan diakui oleh masyarakat baik itu melalui sertifikasi ataupun melalui bentuk pengakuan lainnya.

Tetapi asal muasal kata profesi berasal dari kata serapan bahasa inggris yaitu "proffes" dan dalam bahasa yunani "Επαγγελια" yang artinya "janji untuk memenuhi kewajiban untuk melakukan suatu tugas khusus secara tetap atau permanen".

Profesi dapat diartikan sebagai seseorang yang melakukan pekerjaan yang membutuhkan suatu bentuk pelatihan khusus tertentu, yang memiliki suatu regulator (organisasi yang mengatur), tatanan profesi (kode etik), dan sertifikasi sebagai bentuk penjaminan dan penyetaraan antara suatu ahli dengan ahli lain dalam bidang dan profesi yang sama.

Tetapi adakalanya, profesi itu digunakan untuk mendefinisikan kegiatan yang membutuhkan bayaran. Sebagai contoh dalam bidang olahraga. Atlet profesional akan menerima bayaran sesuai dengan kemampuan dan kerja keras yang dilakukan oleh atlet tersebut, berbeda dibandingkan dengan amatir yang tidak dapat bayaran karena belum ada sertifikasi profesional.

Itulah sedikit pengertian mengenai Apa itu etika, dan apa itu profesi. Selanjutnya akan dibahas mengenai kapan etika dan profesi itu mulai berlaku dan saling berkaitan, dimana, dan siapa pelopornya, bagaimana kaitan antara keduanya dan mengapa harus saling berhubungan antara etika dan profesi.

B. Kapan-Dimana Etika dan Profesi Mulai Berjalan Bersama
Sebagaimana kita ketahui, bahwa profesi yang khusus pasti memiliki standar kode etik tertentu yang melekat. Tetapi kapan pertama kali mulai berlaku mungkin berawal dari penggunaan kata profesionalisme itu sendiri yang digunakan pertama kali sebagai bentuk kepatuhan pada sumpah atau janji pada suatu ordo agama tertentu. Ketika itu, bentuk kode etik hanya terpaku pada bentuk kepatuhan dan sumpah untuk tetap memeluk suatu agama tertentu dan tidak melanggar hal-hal yang ditetapkan dalam ordo tersebut, tetapi pada 1675, istilah ini disekularisasi dan digunakan untuk tiga bentuk profesi yang ada pada saat itu, yaitu bidang kerohanian/agama, hukum, dan kedokteran/medis.

Pada dasarnya bentuk kode etik setiap profesi memiliki beberapa kesamaan, yaitu :
  1. Kejujuran
  2. Integritas
  3. Transparansi/keterbukaan
  4. Akuntabilitas
  5. Kerahasiaan
  6. Objektifitas
  7. Toleransi
  8. Patuh akan Hukum, dan
  9. Loyal
Tetapi sebagai mahasiswa komputer, kapan sebenarnya etika komputer mulai berlaku? untuk mencari jawabannya saya mendapatkan link menarik disini. Disitu dijelaskan bahwa studi etika dalam komputer diawali oleh penemuan profesor matematika dan teknik MIT bernama Norbert Wienier. Dia menemukan istilah etika komputer ini ketika membantu dan melakukan riset tentang pembuatan program untuk senjata anti-pesawat (anti aircraft cannon) pada saat perang dunia ke II. Saat itu ia masih menggunakan istilah "cybernetics" yang berasal dari bahasa yunani yaitu mengendalikan pesawat/kapal (pilot of a ship).

Ketika masih perang dunia 2 berkecamuk, Wienier dan beberapa temannya mengatakan bahwa walaupun perang dunia berakhir, perlahan tapi pasti, dunia akan masuk ke dalam revolusi industri kedua, yang dalam hal ini adalah "masa otomasi (automatic age)" dan berpeluang besar akan memunculkan hal-hal mengenai baik dan buruk dan tantangan baru mengenai etika dan kesempatan.

Tetapi walaupun belum menggunakan istilah "computer ethics" tetapi setidaknya Wienier telah membuat terobosan dan dijadikan pedoman sebagai pembelajaran dan penemuan akan etika dan standar profesionalisme komputer 20 tahun berikutnya semenjak saat itu.


C. Hal yang Terlibat dalam Etika dan Profesi
Code of Ethics muncul bersamaan dengan kemunculan tenaga-tenaga ahli dan dituntut untuk melakukan pekerjaan dengan mengikuti peraturan untuk mencegah penyalahgunaan keahliannya untuk melakukan tindakan-tindakan yang berlawanan dengan hukum. Hal ini juga mendorong munculnya berbagai macam organisasi ahli profesi dan standarisasi di berbagai macam bidang dan profesionalisme untuk mencegah dan mengatur para profesionalisme untuk menggunakan kemampuannya sesuai dengan tujuan yang telah disepakati bersama.

Kembali lagi dalam dunia komputer, etika dalam penggunaan komputer tidak hanya berlaku bagi para profesional dalam bidang IT, tetapi setiap orang yang memiliki hubungan dengan dunia luar (baca:internet) diharuskan mengikuti etika dan norma yang berlaku dalam dunia maya layaknya interaksi dan komunikasi antara satu orang dengan orang lainnya di dunia nyata.

Aturan ini sebagaimana kita ketahui, akan lebih mudah dipahami jika kita kelompokkan dalam beberapa kategori di bawah ini :
  1. Komputer di tempat kerja. Pada bagian ini dimaksudkan bahwa setiap karyawan ataupun tamu yang mengakses jaringan di dalam suatu organisasi memiliki beberapa tingkatan, dan tidak sembarang orang yang dapat mengakses dan terdapat pembatasan terhadap data yang ada di dalam perusahaan.
  2. Kejahatan Komputer. Bagian ini, sudah jelas bahwa tindakan kriminal atau kejahatan yang dilakukan menggunakan komputer, seperti melakukan penipuan, mata-mata, manipulasi, dan pencurian data-data oleh seseorang untuk alasan ekonomi dan lainnya.
  3. Privasi dan Anonimitas. Maksudnya, data-data dan informasi yang terdapat di dalam suatu komputer merupakan data yang aksesnya terbatas dan memiliki batasan akes dan hanya boleh dimiliki dan dilihat dengan izin pemilik dari data tau informasi tersebut. Dan maksud anonimitas disini adalah bahwa setiap orang yang mengirimkan suatu bentuk informasi harus dijaga kerahasiaannya dan tetap dalam status anonim demi menjaga keselamatan sumber informasi tersebut.
  4. Tanggung jawab Profesi. yaitu setiap bentuk profesi yang berhubungan dengan teknologi informasi harus mengikuti kode etik yang melekat pada pekerjaan dan profesi yang digeluti, sebagai contoh auditor suatu sistem yang secara sengaja menutupi kesalahan suatu sistem demi keuntungan pribadi, hal ini dapat merugikan pemilik dan pengguna sistem.
  5. Globalisasi. Maksudnya disini adalah norma yang berlaku pada internet karena komunikasi dan jaringan yang terhubung dengan internet adalah seluruh dunia yang dimana budaya dan kultur masing-masing negara berbeda, karena itulah terdapat beberapa aturan yang ditetapkan untuk mencapai kesetaraan dalam berkomunikasi secara baik dalam internet.
D. Hubungan Etika dengan Profesi

Hubungan etika di dalam suatu profesi sama dengan adanya kode etik dalam setiap profesi yang ada. Kode etik ini muncul dikarenakan profesi yang ada memiliki kaitan dengan beberapa kegiatan dan aktifitas yang melibatkan kepentingan suatu masyarakat atau individu manusia.

Jika dalam era teknologi informasi seperti ini, etika dan norma-norma sangat penting demi mencegah kegiatan atau aktifitas yang dapat merugikan suatu kelompok dalam masyarakat yang dilakukan oleh seorang profesional ataupun yang memiliki tujuan tertentu.

Seperti yang dijelaskan pada poin sebelumnya, dimana para profesional dalam bidang IT ataupun para penyedia jasa teknologi informasi yang harus tetap mengikuti atau berpedoman dengan kode etik dalam setiap kegiatan atau aktifitas demi mencegah adanya manipulasi dan perubahan informasi yang dimiliki oleh seseorang.

Oleh sebab itu, seperti penjelasan sebelumnya juga muncul beberapa organisasi ahli profesi yang menciptakan segala jenis peraturan dan kode etik demi menjaga dan memelihara setiap ahli profesi untuk tetap melakukan pekerjaannya di dalam koridor dan kerangka hukum yang berlaku.

Etika dan profesi harus berjalan bersama-sama agar para ahli atau profesional di bidangnya tidak melakukan kegiatan-kegiatan atau menyalahgunakan kemampuannya demi keuntungan dirinya sendiri atau melakukan hal-hal yang diluar hukum.

Sederhananya, untuk menjaga para amatir dari perbuatan yang dilakukan oleh para profesional.

Saya rasa itulah beberapa poin yang cukup untuk menjelaskan keterhubungan antara etika dengan profesi, semoga dapat membantu para pembaca dalam mengetahui informasi dan menambah pengetahuan pembaca.


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS